Perbedaan Anak Timbangan Kelas F1, F2, M1, dan M2

Perbedaan Anak Timbangan Kelas F1, F2, M1, dan M2

Anak timbangan atau weight standard adalah salah satu komponen penting dalam proses kalibrasi dan verifikasi timbangan digital maupun mekanik. Sebagai alat ukur massa yang dirancang dengan presisi tinggi, anak timbangan terbagi ke dalam beberapa kelas akurasi. Klasifikasi ini dibuat oleh OIML (Organisation Internationale de Métrologie Légale) untuk membedakan tingkat toleransi dan penggunaannya. Di antara kelas-kelas yang paling umum digunakan di berbagai sektor industri dan laboratorium adalah F1, F2, M1, dan M2.

Setiap kelas memiliki karakteristik dan peruntukannya masing-masing. Memahami perbedaan di antara kelas anak timbangan ini sangat penting, terutama bagi para pengguna timbangan presisi seperti di industri farmasi, laboratorium, manufaktur, hingga sektor perdagangan. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai perbedaan antara anak timbangan kelas F1, F2, M1, dan M2 serta penggunaannya dalam dunia industri dan kalibrasi.

Klasifikasi Anak Timbangan Berdasarkan OIML

Organisasi Internasional untuk Metrologi Legal (OIML) mengelompokkan anak timbangan ke dalam beberapa kelas akurasi, yaitu E1, E2, F1, F2, M1, M2, dan M3. Di artikel ini, kita akan fokus pada empat kelas yang paling banyak digunakan di lapangan: F1, F2, M1, dan M2.

Setiap kelas menunjukkan batas toleransi maksimum kesalahan atau maximum permissible error (MPE) yang diperbolehkan. Semakin kecil angkanya, semakin tinggi pula tingkat akurasinya. Sebagai contoh, anak timbangan kelas F1 memiliki toleransi kesalahan lebih kecil dibanding F2, dan seterusnya.

1. Anak Timbangan Kelas F1

Kelas F1 termasuk dalam kategori anak timbangan dengan akurasi tinggi. Tingkat toleransi kesalahannya sangat kecil dan cocok digunakan untuk kalibrasi timbangan presisi tinggi, terutama yang digunakan di laboratorium riset, farmasi, atau sektor metrologi legal.

Karakteristik kelas F1 antara lain:

  • Terbuat dari bahan stainless steel non-magnetik dengan permukaan sangat halus.
  • Disimpan dalam wadah khusus yang mampu melindungi dari kontaminasi udara dan debu.
  • Harus dikalibrasi dengan anak timbangan kelas E2 atau laboratorium yang terakreditasi.

Penggunaan anak timbangan F1 umumnya ditujukan untuk kalibrasi timbangan kelas II (dua), sesuai standar OIML R76. Timbangan kelas II sendiri biasanya memiliki pembacaan minimum antara 0,01 g hingga 0,001 g.

Contoh penggunaannya dapat ditemukan di laboratorium pengujian bahan kimia, pengembangan produk farmasi, atau riset universitas yang membutuhkan akurasi tinggi.

Baca juga:  Microbalance XA 5Y.M.A RADWAG

2. Anak Timbangan Kelas F2

Sedikit di bawah F1 dalam hal akurasi, anak timbangan kelas F2 tetap memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan sering digunakan untuk pengujian instrumen ukur di lingkungan semi-laboratorium atau proses produksi yang memerlukan akurasi moderat.

Beberapa karakteristik anak timbangan F2:

  • Dibuat dari bahan logam dengan daya tahan tinggi terhadap korosi.
  • Biasanya digunakan untuk kalibrasi timbangan kelas II atau III.
  • Masih bisa digunakan untuk verifikasi internal timbangan presisi sebelum dikalibrasi secara resmi.

Anak timbangan kelas F2 digunakan dalam pengendalian kualitas produk, laboratorium sekolah tinggi, dan dalam pengujian ulang alat ukur oleh pihak ketiga.

F2 sering menjadi pilihan bagi industri manufaktur atau pengemasan yang tetap membutuhkan akurasi, namun dengan anggaran yang lebih efisien dibanding kelas F1.

3. Anak Timbangan Kelas M1

M1 adalah kelas anak timbangan yang paling umum ditemukan dalam aktivitas perdagangan dan penggunaan sehari-hari. Toleransi kesalahannya cukup tinggi, namun masih memenuhi standar legal untuk transaksi komersial yang menggunakan timbangan.

Ciri khas dari anak timbangan M1 adalah:

  • Sering dibuat dari baja biasa atau besi tuang.
  • Cocok digunakan untuk kalibrasi timbangan kelas III yang banyak digunakan di pasar tradisional, toko kelontong, hingga apotek.
  • Lebih tahan terhadap lingkungan luar meskipun tidak sepresisi kelas F.

Penggunaan anak timbangan kelas M1 sangat luas karena harganya terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan praktis. Misalnya, digunakan untuk memverifikasi timbangan digital di supermarket, SPBU, atau pedagang bahan pokok.

Kelas M1 adalah jembatan antara kebutuhan metrologi legal dengan praktik perdagangan di lapangan.

4. Anak Timbangan Kelas M2

Dibandingkan M1, anak timbangan kelas M2 memiliki toleransi yang lebih besar lagi. Artinya, akurasi yang ditawarkan lebih rendah, namun tetap bisa digunakan dalam beberapa jenis timbangan dengan kebutuhan ketelitian rendah.

Karakteristik M2 meliputi:

  • Biasanya digunakan untuk pelatihan, edukasi dasar metrologi, atau alat ukur non-komersial.
  • Paling sering ditemukan di lingkungan industri kasar atau tempat yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi.
  • Dapat digunakan sebagai estimasi massa saat presisi bukan prioritas utama.

Timbangan-timbangan dengan kapasitas besar di gudang atau industri pertanian yang tidak memerlukan presisi sangat tinggi masih dapat memanfaatkan anak timbangan kelas M2.

Baca juga:  Distributor Timbangan Pabrik di Jombang

Tabel Perbandingan Kelas Anak Timbangan

Kelas Timbangan Toleransi Akurasi Kelas Timbangan yang Dikalibrasi Umumnya Digunakan di…
F1 Sangat tinggi Timbangan kelas II Laboratorium riset, farmasi
F2 Tinggi Timbangan kelas II & III Industri manufaktur, QA
M1 Sedang Timbangan kelas III Pasar, toko, apotek
M2 Rendah Timbangan kelas III & IV Pertanian, pelatihan

Mengapa Pemilihan Kelas Anak Timbangan Itu Penting?

Ketika melakukan kalibrasi atau verifikasi ulang sebuah timbangan, pemilihan kelas anak timbangan harus sesuai dengan akurasi alat yang dikalibrasi. Jika menggunakan anak timbangan dengan kelas lebih rendah dari yang dibutuhkan, maka hasil kalibrasi bisa tidak valid.

Sebagai ilustrasi, menggunakan anak timbangan kelas M1 untuk kalibrasi timbangan analitik digital dengan presisi 0,001 g akan menyebabkan error besar yang berdampak pada validitas pengukuran, khususnya dalam industri seperti farmasi atau kimia.

Begitu pula sebaliknya, menggunakan anak timbangan kelas F1 untuk kalibrasi timbangan pasar sederhana bisa dianggap tidak efisien secara biaya.

Sertifikasi dan Kalibrasi Anak Timbangan

Untuk menjamin akurasi anak timbangan, penting memastikan bahwa setiap unit yang digunakan telah melalui proses kalibrasi dari laboratorium terakreditasi. Kalibrasi ini akan menghasilkan sertifikat kalibrasi yang menunjukkan nilai sebenarnya dari anak timbangan dan ketidaktentuannya (uncertainty).

Sertifikat ini penting untuk kebutuhan audit, sertifikasi ISO, dan pelaporan metrologi legal. Bagi perusahaan yang menjalankan proses Quality Management System (QMS), keberadaan sertifikat kalibrasi adalah bentuk tanggung jawab terhadap mutu.

Penutup

Mengetahui perbedaan anak timbangan kelas F1, F2, M1, dan M2 merupakan pengetahuan dasar namun krusial bagi siapa pun yang bekerja dengan alat ukur massa. Dari laboratorium hingga pasar tradisional, dari farmasi hingga pertanian, pemilihan anak timbangan yang tepat menjamin akurasi, efisiensi, dan kepatuhan terhadap standar metrologi legal.

Investasi dalam anak timbangan berkualitas dan sesuai kelas bukan hanya tentang kepresisian, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dalam setiap proses pengukuran.


Apabila Anda membutuhkan produk anak timbangan bersertifikat resmi, tersedia dalam berbagai kelas, atau layanan kalibrasi dari laboratorium terpercaya, kunjungi intitek.co.id. Tim kami siap membantu Anda menemukan solusi metrologi terbaik untuk kebutuhan industri maupun edukasi.

Daftar isi
//
Hi, tim support kami ada di sini untuk menjawab kebutuhan Anda. Tanya kami apa saja!
Hi, ada yang dapat kami bantu?
This site uses cookies to offer you a better browsing experience. By browsing this website, you agree to our use of cookies.